Sabtu, 11 Agustus 2012

Di Sore Itu

10 Agustus 2012, 16.15

Aku langsung menstarter motor dan buru-buru berangkat. Pahadal hari itu aku benar-benar lelah, karna suasana puasa juga mungkin ya.
"Aku udah dijalan, tungguin yaa. Kamu dimana?" Tanyaku tergesa-gesa
"Aku tungguin didepan gang, ini udah mau pulang" Jawabnya disebrang sana
Akupun semakin kencang memacu motor, melewati kemacetan yang mungkin susah untuk ngebut. Yap, tinggal tikungan terakhir nih aku semakin gak sabar. Aku ingin sekali melihatnya, melihat lesung senyum diwajahnya, suara lembutnya. Aku sudah melihat dari kejauhan, seorang perempuan berdiri dengan baju cokelat dan membawa tas ditangannya. Dia setia menunggu aku menjemputnya. Oh senang nya hati ini.

Begitu aku sampai, tanpa basa-basi dia langsung duduk dibelakangku.
"Ayo jalan, aku udah kesorean nih" Ucapnya
"Iyaa sabar dong, aku masih pengen liat wajah kamu" Kataku
Motormu mulai jalan kembali, melewati suatu perumahan karna menurutku jalannya bagus, dan tidak begitu ramai jadi aku bisa santai mengobrol dengannya. Terakhir aku bertemu dengannya kira-kira satu bulan lalu, begitu lama karna jarak kita begitu jauh. Tapi itu semua tidak menjadi masalah bagiku, karna aku yakin kita bisa membangun terus hubungan ini sampai saatnya naik dipelaminan. Banyak harapan-harapan besar aku bersama dia dan kita harus bisa mewujudkan itu semua bukan hanya impian semata.

Aku menggengam tangannya, begitu lembut kuusap. Dia memelukku dari belakang, badannya bersender kepadaku. Aku tersenyum sambil menikmati perjalanan. Aku mulai mengajak berbicara dengannya.
"My, aku sayang kamu"
"Iyaa aku juga"
"Aku rasa kamu beda my sikapnya sama aku, kenapa?
"Gpp ko, itu perasaan kamu aja mungkin"
"Hmm..Iya deh. Kamu kok gak panggil aku aby? Itukan panggilan khas kita"
"Gak ahh" sambil tersenyum melihatku
"Huuuh.. Aku rindu panggilan itu my, lebih dari panggilan sayang menurutku"
"Iyaa ihh bawel nih bawa motornya"
"Aku lagi deh yang disalahin, maaf"
Jarak tempat menunggu bus sebentar lagi, aku mulai mengurangi kecepatan. Rasanya aku tak ingin melepasnya pergi begitu saja, masih ingin bersamanya. Masih rindu akan peluknya, kelakuan jahilnya klo aku sedang naik motor sering nyubit-nyubit.Bukan kesal yang dirasa tapi senang yang didapat, benar-benar hilang semua lelahku hari ini karena bertemu dia.
"Eh ko jauh banget nganterinnya? Aku gak pake helm tau"
"Gpp ko, lebih baik ditilang tapi aku masih sama kamu"
"Yee kamu ini gimana sih, gak gitu juga dong"
"Yauda kamu tenang aja yaa sayang"

Sore itu aku benar-benar mulai menggila lagi dengannya, seperti orang yang punya kekuasaan melanggar tanpa dipedulikan. Aku menyalip mengikuti mobil untuk menghindari polisi melihatku karna tidak menggunakan helm. Kami berdua tertawa terbahak-bahak setiap melewati pos-pos polisi, sampai disuatu gang yang bisa tembus ke jalan yang tidak ada polisi aku berbelok.
"Ini jalannya kamu tahu?"
"Tahu kok ini jalan ke arah rumah temanku"
"Ohh gitu"
"Sayang, maafin aku yaa"
"Lhoo maaf kenapa By?
"Sikap egois aku kmaren-kmaren, aku janji gak mau kita berantem lagi"
"Hmm.. Yauda sekarang kita jalanin aja dulu"
"Yaa tapi janji yaa Amy cuma buat Aby"
"He'eem"
"Iihh gitu, apa deh"
"Hehehe"
Kucubit hidung peseknya
"Iiihh sakit Aby"
"Eh ini gak jadi pulang My?"
"Nanti aja deh By, masih pengen bareng"
"Yauda nanti sorean aja yaa sayang"
"Iyaa Aby"

Akhirnya kita berdua jalan-jalan, bercanda, tertawa segala macem deh. Waktu berjalan begitu cepat sekarang sudah hampir malam, jam 17.30. Akhirnya aku mengantarkan dia sampai tempat bus berhenti, nanti klo kemalaman bisa kena marah kamu juga bahaya dijalan sendiri.
"Aby, Amy pulang yaa. Aby hati-hati pulangnya" sambil mencium tanganku
"Iyaa sayang, Amy juga hati-hati yaa"
Waktunya kita berpisah tapi bukan untuk selamanya, hanya untuk sementara. Aku akan setia menanti saat-saat kita bersama lagi My. Gapai semua impian-impian kita dimasa depan.
Aku sangat mencintaimu, Amy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar