Jumat, 24 Agustus 2012

Selalu Ada


Berulang kali aku katakan
Ku sungguh menyukaimu
Semua rayuan tlah ku ungkapkan untuk kamu

Beribu kata tlah ku sampaikan
Di hadapan wajahmu
Segala cara tlah ku lakukan
Tuk dapatkanmu

Aku selalu ada
Menunggu jawabmu
Tak akan ku menyerah
Walau sampai ku mati

Masih adakah sisa untukku
Sedikit ruang hatimu
Cobalah untuk dengarkan aku
Ku cintaimu

Sering ku bayangkan
Saat dirimu ada di pelukku
Tak akan menyerah
Walau sampai ku mati

Jemput Aku Dideket Patung!!


Kita kembali seperti dulu yaa :)
Hati senang, pikiran pun tenang itu yang aku rasain setelah kita bersama lagi. Aku mulai menyusun kembali hari-hari aku yang terbuang begitu saja, menata semua jadwal aku termasuk jadwal ketemu kamu. Yaah meskipun gak setiap hari ada waktu untuk bertemu setidaknya kita masing memegang teguh janji kita dan tidak akan mengulang kembali. "Kisah silam tak perlu dikenang, cukup untuk dijadikan pelajaran."

Perhatian kamu buat jadi semangat hidup aku disaat aku membuka mata untuk menjalani hari-hari. Semua begitu indah bahkan lebih dari indah dari sebelumnya. Kita sudah mengerti maksud dan tujuan kita, hanya untuk fokus dengan itu dan masa depan kita yang sebentar lagi kita jalanin. Kejujuran, Kepercayaan, Perhatian, dan Saling mengerti, itu kunci dari mimpi dan impian kita. Semua rasa itu kini mulai tumbuh dan berkembang hingga mengakar kedalam diri kita.

August 23 01.00 PM

Ada pesan singkat dari kamu "Aku lagi jalan mau keserang, tapi gak ada waktu buat ketemu. Itu pesen mamah"
Aku membalas pesan tersebut "5menit aja aku pengen liat kamu, gak bisa?"'
"Aku gak berani, takut diomelin mamah lagi" jawabnya.
"Hmm.. Yauda deh, stay loving me dear ({})" dengan kecewa.


Aku baru akan memulai solat dzuhur, selesai solat aku berdo'a memohon kepada ALLAH. Aku ingin sekali bertemu denganmu walaupun hanya 1menit.
Suasana dirumah begitu sepi karna keluargaku juga sedang beristirahat siang. Aku duduk sendiri didepan rumah, entah apa yang aku pikiran disiang itu. Semua kacau, batinku.
Tiba-tiba handphone ku berbunyi. Dia menelponku, "Jemput aku dideket patung!!"
"Sekarang?" jawabku masih tidak percaya
"Iyaa, cepet disini banyak cowo aku takut sayang" gerutunya.
"Iyaa iyaa tunggu yaa sayang"

Aku langsung bangkit mengambil jaket dan helm, kemudian berangkat. Dijalan aku baru inget klo aku belum pamit sama mamah ketika akan pergi, ahh yasudah nanti juga pasti menelponku. Aku dengan semakin mempercepat laju motorku. Dan sesampai disana aku menghubungi dia lagi, sambil melihat sekitar disebrang sana seseorang sedang melambaikan tangan kepadaku. Ohh itu dia, istriku :D
Aku menghampirinya, dia hanya mencium tanganku dan langsung duduk dimotor.
"Maaf lama tadi macet" sambil mengasih helm
"Iyaa gak kok, td aku takut disitu banyak pengamen makanya aku telpon kamu" jawabnya
"Kamu gak dimarahin mamah?" tanyaku
"Gak ko, asalkan nanti pulang jangan terlalu malem"
"Sekarang mau kemana?"
"Terserah kamu, aku ikut aja"

Akupun berhenti disuatu tempat dimana kita biasa bertemu disitu untuk sekedar minum sambil mengobrol. Setelah memsan minum kita memulai obrolan. Senyumnya yang begitu manis bisa aku lihat sekarang ini, begitu bahagia rasanya.
(karena disini obrolannya begitu panjang jadi diskip aja yaa ambil intinya aja)

Kita sama-sama dewasa, bukan anak kecil lagi jadi saling ngerti yaa. Jadwal kitapun berbeda jadi jangan ada kesalah pahaman. Aku sibuk kerja, kamu sibuk kuliah sama-sama butuh energi banyak dan pasti cape. Klo orang cape gak mau punya beban lain lagi kan? Justru karna adanya hubungan ini buat jadi pelepas lelah kita, saling memberi perhatian, cerita canda dan tawa. Udah jangan ada masalah lagi, gak mau berantem lagi dan jangan hubungkan ini dengan orang lain, kita udah sama-sama yakin kan? Intinya cuma sayang dan cinta sama kamu. Fokus sama kesibukan kita buat masa depan dan juga buat impian kita selama ini.
Nita "Aku sayang kamu, ABY"
"Aku juga sayang kamu, AMY" jawabku
 
#080910 

Rabu, 22 Agustus 2012

Sudah

21.20  19-08-12

Coba dulu, mungkin memang jalan takdirnya seperti ini yang harus kita terima. Aku harap kejadiannya bisa seperti tahun lalu, kamu pasti inget kan? Entah kenapa kita bisa langsung berkata "YA" tapi itulah kekuatan cinta tak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti. Tuhan sudah merencanakan semua itu, kita hanya wajib berusaha dan berdo'a agar semua keinginan dan harapan bisa terwujud.

Malam ini aku bahagia, walaupun sebenarnya berbanding terbalik apa yang dirasakan tapi aku tetep ngerasa bahagia kok karna bisa denger suara kamu. Dari tadi siang kamu telpon aku terus, tapi aku lagi banyak istrahat jadi gak terlalu mikirin handphone aku ada dimana jadi panggilan telpon kamu terabaikan. Sedih sih memang aku begitu mengharapkan telpon dari kamu disaat seperti ini. Kita tak bisa bersatu lagi, itu menurut kamu tapi aku berusaha kok kita akan seperti dulu lagi.

Sebenarnya siapa yang salah dari hubungan ini? atau salah satu dari kita yang salah?
Jika memang bukan lalu apa? Siapa yang seharusnya disalahkan?

Aku cuma mau KITA LUPAIN SEMUA MASALAH, DAN KEMBALI SEPERTI DULU!!!
tapi sepertinya sia-sia harapku :(

Samsons - Bukan Diriku


Setelah kupahami
Ku bukan yang terbaik
Yang ada di hatimu

Tak dapat kusangsikan
Ternyata dirinyalah
Yang mengerti kamu
Bukanlah diriku

Kini maafkanlah aku
Bila ku menjadi bisu
Kepada dirimu

Bukan santunku terbungkam
Hanya hatiku berbatas
Tuk mengerti kamu
Maafkanlah aku

Walau kumasih mencintaimu
Kuharus meninggalkanmu
Kuharus melupakanmu
Meski hatiku menyayangimu
Nurani membutuhkanmu
Kuharus merelakanmu

Dan hanyalah dirimu
Yang mampu memahamiku
Yang dapat mengerti aku

Ternyata dirinyalah
Yang sanggup menyanjungmu
Yang lama menyentuhmu
Bukanlah diriku

#jleb banget yaa :')
Lagunya bisa didownload via 4 shared, klik!!

Senin, 20 Agustus 2012

Rasa Ini

Di bawah terangnya sinar rembulan
Gemerlapnya bintang berkilauan
Ku langkahkan kaki menyusuri jalan
Dengan sebuah tatapan

Takut, senang, semua menjadi satu
Luka itu masih ada
dan tak dapat kupungkiri
Jika bayangan masa lalu itu sering menghampiri

Keraguanku untuk mencintaimu
Seakan sirna
Saat kau berada disampingku
dan tetap berada dalam dekapanku

Namun, aku tak ingin lebih dalam mencintaimu
Karena itu hanya membuatku luka
Saat harapan itu ada
Aku tak berani untuk memulainya

Maafkan aku . . . .
Biarlah kupendam rasa ini
Hingga akhirnya
Waktu yang menjawab semua ini

Sabtu, 18 Agustus 2012

Satu Pintaku

Tak pernah ku kira jika aku mempunyai rasa ini ..
Tak pernah ku duga jika kau yang akan ku sayangi ..
Ingin rasanya menghilang dari sisimu namun saat itu aku merasa rindu ..
Ingin rasanya membuang rasa ini namun rasa itu tak dapat ku pungkiri ..

Sering rasanya ku merasa terluka namun apalah daya diriku ..
Terkadang, ingin sekali ku terlepas dari semua ini
Namun, aku tak mampu !!
Entah apa yang telah merasuki pikiranku ?
Hingga aku tak bisa terlepas dari jeratanmu ..
Apa aku harus pergi darimu ??
Dengan membawa luka di hati ??

Aku tak pernah mengharapkan untuk memilikimu sepenuhnya ..
Cukup kau selalu di sampingku itu sudah membuatku bahagia
Sedikit saja ku mohon kau dapat mengertiku
Namun aku sadar, itu hanya khayalku saja ..
Satu yang ku rindukan, dirimu yang dulu
Satu yang ku harapkan, hapus semua lukaku
Satu yang ku nantikan, ketulusan cintamu
Dan satu keinginan, aku dapat selalu bersamamu









Source: Myla Febria

Selasa, 14 Agustus 2012

disore itu yang tak seharusnya berubah

Kau genggam tanganku, saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua kesalku
Janganlah kau tinggalkan diriku, takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku, kau adalah jantungku

Mungkin lagu itu yang menggambarkan perasaan aku disaat aku terdiam tanpa kamu. Hanya kamu, kamu, dan kamu yang selalu ada dipikiranku. Diriku terlalu menggilai dirimu hingga diriku tak sanggup sedetikpun untuk jauh dari mu. Entahlah hati ini risau, kacau balau tanpa adanya kamu disisiku.

Sore itu yang slalu jadi kenanganku, jadi angan-anganku, bahkan harapanku. Semuanya ada disore itu, waktu dimana kita bisa dipertemukan kembali tanpa ada rencana atau janji untuk bertemu. Mungkin ini sudah jadi takdir untuk kita, bahwa kita masih akan tetap dipertemukan walaupun jarak yang begitu jauh memisahkan kita. Ya, semenjak jarak yang jauh kita selalu was-was perasaan kacau dan semua perasaan negatif itu muncul.

Puluhan kali mention aku gak pernah kamu bales, ratusan kali sms aku kamu cuekin, ratusan kali telpon aku kamu riject. Aku harus kayak gimana? Aku bingung ngadepin kamu, tapi gak ada kata nyerah untuk itu semua, gak pernah!! Aku seakan akan menyalahkan diri aku sendiri yang aku pikir aku gak bisa jaga kamu, gak bisa merhatiin kamu lebih. Inilah aku dengan segala kekuranganku :')

Aku cuma pengen kita balik lagi kayak dulu, persis seperti disore itu yang tak seharusnya berubah.

Minggu, 12 Agustus 2012

Tentang Kita

Akhirnya semua terjadi juga yang aku takutkan, yang aku elakan
Keresahan ini yang tak seharusnya terjadi seakan jurang terpisah untuk kita
Selalu ku coba menghangatkanmu dengan sebatang lilin ditengah badai ini
Akupun tak ingin kau meredup dan membeku dan lilin ini segalanya yang tersisa

Coba berusaha untuk lebih mencintaiku, Aku kan mencoba hal yang sama
Aku pun tak ingin meninggalkan tempat ini
Apa yang kau rasakan, aku juga merasakan

Bertahan sayang dengan do'amu
Kucoba bertanya pada Tuhanku
Percayalah sayang ku tak ingin semuanya berakhir
Ku berusaha untuk selalu disini

Coba berusaha untuk lebih mencintaiku, Aku kan mencoba hal yang sama
Bentangkan maumu kita raih semuanya
Apa yang kau inginkan Aku juga memimpikan

Rindukanlah diriku selagi punya waktu
Hargailah diriku ku tau engkau mampu
Ingakantlah diriku selagi mecintaimu
Milikilah diriku tuk tetap menjagamu

Sabtu, 11 Agustus 2012

Di Sore Itu

10 Agustus 2012, 16.15

Aku langsung menstarter motor dan buru-buru berangkat. Pahadal hari itu aku benar-benar lelah, karna suasana puasa juga mungkin ya.
"Aku udah dijalan, tungguin yaa. Kamu dimana?" Tanyaku tergesa-gesa
"Aku tungguin didepan gang, ini udah mau pulang" Jawabnya disebrang sana
Akupun semakin kencang memacu motor, melewati kemacetan yang mungkin susah untuk ngebut. Yap, tinggal tikungan terakhir nih aku semakin gak sabar. Aku ingin sekali melihatnya, melihat lesung senyum diwajahnya, suara lembutnya. Aku sudah melihat dari kejauhan, seorang perempuan berdiri dengan baju cokelat dan membawa tas ditangannya. Dia setia menunggu aku menjemputnya. Oh senang nya hati ini.

Begitu aku sampai, tanpa basa-basi dia langsung duduk dibelakangku.
"Ayo jalan, aku udah kesorean nih" Ucapnya
"Iyaa sabar dong, aku masih pengen liat wajah kamu" Kataku
Motormu mulai jalan kembali, melewati suatu perumahan karna menurutku jalannya bagus, dan tidak begitu ramai jadi aku bisa santai mengobrol dengannya. Terakhir aku bertemu dengannya kira-kira satu bulan lalu, begitu lama karna jarak kita begitu jauh. Tapi itu semua tidak menjadi masalah bagiku, karna aku yakin kita bisa membangun terus hubungan ini sampai saatnya naik dipelaminan. Banyak harapan-harapan besar aku bersama dia dan kita harus bisa mewujudkan itu semua bukan hanya impian semata.

Aku menggengam tangannya, begitu lembut kuusap. Dia memelukku dari belakang, badannya bersender kepadaku. Aku tersenyum sambil menikmati perjalanan. Aku mulai mengajak berbicara dengannya.
"My, aku sayang kamu"
"Iyaa aku juga"
"Aku rasa kamu beda my sikapnya sama aku, kenapa?
"Gpp ko, itu perasaan kamu aja mungkin"
"Hmm..Iya deh. Kamu kok gak panggil aku aby? Itukan panggilan khas kita"
"Gak ahh" sambil tersenyum melihatku
"Huuuh.. Aku rindu panggilan itu my, lebih dari panggilan sayang menurutku"
"Iyaa ihh bawel nih bawa motornya"
"Aku lagi deh yang disalahin, maaf"
Jarak tempat menunggu bus sebentar lagi, aku mulai mengurangi kecepatan. Rasanya aku tak ingin melepasnya pergi begitu saja, masih ingin bersamanya. Masih rindu akan peluknya, kelakuan jahilnya klo aku sedang naik motor sering nyubit-nyubit.Bukan kesal yang dirasa tapi senang yang didapat, benar-benar hilang semua lelahku hari ini karena bertemu dia.
"Eh ko jauh banget nganterinnya? Aku gak pake helm tau"
"Gpp ko, lebih baik ditilang tapi aku masih sama kamu"
"Yee kamu ini gimana sih, gak gitu juga dong"
"Yauda kamu tenang aja yaa sayang"

Sore itu aku benar-benar mulai menggila lagi dengannya, seperti orang yang punya kekuasaan melanggar tanpa dipedulikan. Aku menyalip mengikuti mobil untuk menghindari polisi melihatku karna tidak menggunakan helm. Kami berdua tertawa terbahak-bahak setiap melewati pos-pos polisi, sampai disuatu gang yang bisa tembus ke jalan yang tidak ada polisi aku berbelok.
"Ini jalannya kamu tahu?"
"Tahu kok ini jalan ke arah rumah temanku"
"Ohh gitu"
"Sayang, maafin aku yaa"
"Lhoo maaf kenapa By?
"Sikap egois aku kmaren-kmaren, aku janji gak mau kita berantem lagi"
"Hmm.. Yauda sekarang kita jalanin aja dulu"
"Yaa tapi janji yaa Amy cuma buat Aby"
"He'eem"
"Iihh gitu, apa deh"
"Hehehe"
Kucubit hidung peseknya
"Iiihh sakit Aby"
"Eh ini gak jadi pulang My?"
"Nanti aja deh By, masih pengen bareng"
"Yauda nanti sorean aja yaa sayang"
"Iyaa Aby"

Akhirnya kita berdua jalan-jalan, bercanda, tertawa segala macem deh. Waktu berjalan begitu cepat sekarang sudah hampir malam, jam 17.30. Akhirnya aku mengantarkan dia sampai tempat bus berhenti, nanti klo kemalaman bisa kena marah kamu juga bahaya dijalan sendiri.
"Aby, Amy pulang yaa. Aby hati-hati pulangnya" sambil mencium tanganku
"Iyaa sayang, Amy juga hati-hati yaa"
Waktunya kita berpisah tapi bukan untuk selamanya, hanya untuk sementara. Aku akan setia menanti saat-saat kita bersama lagi My. Gapai semua impian-impian kita dimasa depan.
Aku sangat mencintaimu, Amy :)

Jumat, 10 Agustus 2012

Belum Ada Judul

Ingin aku menahanmu
Tapi aku tahu aku tak akan bisa menahan jalanmu
Bahkan sekalipun kita terikat
Kita akan selalu berpisah
Karena jalan kita memang berbeda
Jadi kulepas kamu dalam tangisku

Aku tahu
Kamu pun terluka sepertiku
Tapi aku tak bisa bertahan lagi
Meski perasaan ini selalu menjebakku

Kini hanya ada bayanganmu
Bayanganmu yang selalu hadir di depanku
Menghadirkan kenangan suka duka
Kenangan yang tak pernah bisa kuhapus
Seakan terpatri dihatiku

Kadang aku benci mengakuinya
Meski kita berpisah
Hatiku tak bisa lepas darimu
Aku pun benci bertanya dalam hati “apakah kamu juga sama?”

Kini kita baik-baik saja
Tak ada benci
Mungkin kamu pun tak ada rasa lagi
Ada satu hal yang tak berubah

Tips Kembali Pada Cinta Lama

Masih sayang dengan mantan pacar anda? Tetapi saat ini dia jauh dari kedekatan yang dulu dirasakan, sedang dalam hati anda masih menginginkannya kembali. Adakalanya perpisahan dengan kekasih membuat seseorang mengalami kemurungan. Tak jarang, penyesalan pun menghantui karena perpisahan tersebut harus terjadi. Seiring berjalannya waktu, bernih-benih cinta yang masih tersimpan rapi bisa terwujud kembali. Apalagi jika kedua pasangan masih sama-sama berstatus "single". Tentu ini sebuah kesempatan emas. Begitu besar keinginan anda ingin kembali pada dambaan hati, tetapi anda tidak tahu bagaimana caranya, bahkan untuk memulainya. Jika Anda mengharapkan peluang tersebut, 3 trik ini dapat dicoba :

Membatasi Diri Untuk Menghubunginya

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membatasi pada diri sendiri. Menghindari kontak dengan mantan setelah putus memang bukan keputusan terbaik. Karenanya untuk menyegarkan kevakiman tersebut, awali kembali silaturahmi yang sempat terputus tersebut dengan menjalin komunikasi di telepon secara perlahan untuk merekatkan kembali ikatan Anda berdua. Semakin Anda berjuang menghubungi atau membujuk dirinya untuk kembali, maka dia justru semakin jauh. Apalagi di mata dirinya, sosok Anda belum berubah. Dia pun akan berpikir panjang untuk menautkan cinta untuk kedua kalinya dengan Anda. Jadi, jangan terlalu bersikap agresif dalam hal ini.

Fokus Pada Diri Sendiri

Ketika Anda berkonsentrasi pada kehidupan sendiri, Anda akan belajar untuk mengandalkan diri sendiri dan tak ketergantungan terhadap mantan kekasih Anda. Pendekatan semacam ini akan membantu Anda untuk datang ke pangkuan dalam beberapa waktu.

Jangan Menuntutnya

Cinta tidak pernah menuntut seseorang untuk lebih perhatian. Karenanya, Anda dapat hadir di hadapannya dengan menawarkan perasaan terbesar Anda. Untuk menjadi sosok yang diterimanya kembali, Anda pun perlu menjadi sosok baru yang dicintainya dan tidak selalu menuntutnya dengan berbagai hal. Ingat, jangan membawa kisah masa lalu dalam jalinan yang akan Anda bina kelak dengannya, jika tidak ingin kembali kandas di tengah jalan. Sebaliknya, menyumblimlah menjadi jalinan cinta yang baru meski dengan orang yang sama. Jika tak sabar menunggunya menawarkan perasaan cinta untuk Anda, tak ada salahnya untuk melayangkan perasaan Anda terlebih dahulu dengan mengatakan bahwa Anda jatuh cinta dengan orang yang sama yang pernah Anda cintai sebelumnya.

Menurut Gue gitu aja kali yaa :)

Cerpen - Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.


http://www.novelremaja.com

Rabu, 08 Agustus 2012

Hikmah Hidup - Jemput Aku Sayang

Baca nihh buat yang cowo khususnya.

Jam 19.15 sepulang dari kerja si cewek menelpon cowo nya.
Cewe : "Sayang, aku udah pulang. Kamu jemput aku yaa."
Cowo : "Kamu udah pulang? Kok telat sih? Tapi aku lagi ada acara sama temen satu jam lagi yaa aku jemput kamu"
Cewe : "Iyaa gapapa sayang, aku tungguin ko"
Cowo : "Lagian ko kamu tumben telat, gak ngasih tau sebelumnya."
Cewe : "Maaf sayang. Kakak aku masih dikantor, Papah lagi sakit jadi mereka gak bisa jemput aku. Lagian pengen yang pertama kali aku lihat itu kamu. Maaf kalo nyusahin kamu"
Cowo : " Iyaa gapapa, tunggu 45 menit lagi yaa."
Cewe : "Hallo sayang hallo!! Yaah ko mati sih"

Karena handphonenya terus berbunyi, si cowo matiin handphone.

Jam 22.00 setelah acara temannya selesai si cowo pun langsung jemput cewenya. Tiba ditempat tujuan, biasa mereka bertemu tapi si cowok tak melihat cewenya. Dia baru mengaktifkan handphonenya, ada 5 sms yang terabaikan baru masuk. Si cowok menelpon cewe nya tanpa membaca isi sms tersebut dan handphone si cewe sudah tidak aktif lagi.
Si cowo pun langsung menuju rumah cewenya, tapi tak ada orang. Dia kebingungan dan akan pergi pulang, namun langkahnya terhenti ketika ada sebuah ambulance datang.

Kakak si cewe : "Kemana aja kamu!! Adik aku dirampok, dia nungguin kamu dipinggir jalan!! Berkali-kali aku sms dia untuk pulang sendiri, tapi dia bersikeras nungguin kamu!! Kalo gini jadianya siapa yang kehilangan, bukan cuma kamu!! Tapi kita semua!!"

Si cowo hanya diam mematung tanpa suara, dia buka sms dari si cewe.

20.25 Sayang kok handphonenya dimatiin?

20.45 Sayang disini sepi, cepet yaa

20.50 Sayang udah belum acaranya?

21.00 Sayang ada yang merhatiin aku, aku takut sayang. Kamu dimana?

21.20 Yauda aku pulang sendiri. Sebenernya aku cuma mau ngucapin happy anniversary buat hubungan kita, makanya gak mau dijemput siapapun. Makasi sayang kamu udah nemenin aku selama 2 tahun.
I Love You sayang.

Ini cerita yang seharusnya kita perhatikan dan kita renungkan. Jaga apa yang kamu miliki sekarang, sebelum akhirnya kamu nyesel dia telah tiada.

080910

11.00 PM

Hari ini berasa banget ada yang beda, tapi yasudahlah memang harus dijalani. Aku mencoba menghibur diriku sendiri dengan hal-hal yang mungkin bisa mengalihkan semua perasaan ini. Ratusan kali aku melirik handphone, mengharapkan dia sms/telpon aku sekarang. Tapi gak ada tanda-tanda handphone ini bunyi, tidak seperti dulu yang setiap menitnya slalu berdering.

Aku menuju raung tengah dan menyalakan tv, mungkin ada film menarik yang bisa aku tonton dan mulai serius didepan tivi. Tiba-tiba handphone aku berbunyi, dilayar bertuliskan memo "happy 23 month with you dear". Aku mematung dan terus memandangi layar handphone, pikiranku mulai mengingat semua tentang dirimu, ya mengingat masa dimana kita bersama. Aku hanya berharap dirimu mengingat tanggal berapa ini?
Suasana hati jadi kacau aku matikan tv langsung masuk kamar, semua mendadak berubah. Pas masuk kedalem kamar, aku mengambil headset buka playlist favourite dan langsung dengerin lagu yang dulu sering kita nyanyiin bareng. Mataku terpejam mengingat akan semua kenangan kita, semua janji kita, semua hal-hal gila yang pernah kita lakuin. Aarrrgghhh sial, aku coba untuk lupa tapi hati emang gak bisa dibohongin. Aku masih mengharapkanmu, ingin memutar kembali kisah yang pernah kita jalanin, aku butuh kamu sekarang!!

Jam 12.19 AM handphoneku secara mendadak berbunyi, dilayar bertuliskan Nita Veronika calling. Hmm..aku heran, masa dia telpon aku? Sejak kemarin aku menelpon dan sms dia ratusan kali, tak ada satupun yang dijawab. Akupun angkat telpon dan mulai menyapanya.
"Hallo Assalamualaikum" sapaku gugup
"Walaikumsalam, kok belum tidur?" tanya nya
******aku pun mulai mengobrol dengan dia .
Suaranya begitu khas terdengar ditelingaku dan begitu tenang menjawab semua pertanyaanku. Akupun mulai membicarakan hal yang serius, diapun sanggup mendengarkan dengan baik. Awalnya aku gugup, dengan hati-hati aku berbicara supaya tak ada satu katapun yang salah keluar dari mulutku.

Gue : "Aku kangen sama kamu, rindu sama hidung pesek kamu, suara manja kamu"
Dia : "Hmm.. Ya aku ngerti" jawabnya singkat.
Gue : "Maafin aku yaa, aku tau sikap aku salah. Tapi itu semua gak ada maksud apa-apa, aku deketin temen kamu hanya ingin tahu kabarmu gak lebih dari itu. Setiap aku telpon atau sms, gak ada satupun yang kamu bales. Kamu kemana?"
Dia : "Abis kamu ngeselin"
Gue : "Ya aku minta maaf, aku janji gak ngulangin lagi"
Dia : "Iya iyaa yaudah"
Gue : "Udah maafin aku kan? Janji yaa jangan marahan lagi, kita kayak biasa lagi yaa"
Dia : "Iyaa udah dimaafin. Hmm..Gak"
Gue : "Ko gitu? kan kamu udah maafin aku. Apa salahnya sih kita kayak dulu lagi"
Dia : "Gue mau fokus!!" jawabnya serada kesel
Gue : "Iyaa aku ngerti kok, aku juga harus fokus sama kuliah. Tapi apa salahnya sih kita saling support? Aku cuma butuh kamu, bukan yang lain!!"
Dia : "Hmm..Gatau deh"
Gue : "Gitu banget jawabnya. Nih yaa kunci orang sukses itu pasti belajar dan berusaha kan?"
Dia : "Iyaa terus?"
Gue : "Kunci aku semangat buat ngejalanin itu semua yaa kamu"
Dia : "Gak usah gombal!!"
Gue : "Gak ada kamu, hidup aku kacau gak jelas. Gak ada yang merhatiin"
Dia : "Yaa aku udah denger dari Mamah. Kamu tambah kurus yaa? Jangan kayak gitu sih, gue gak suka!!"
Gue : "Yaa abis kamu ninggalin aku"
Dia : "Iyaa yaudah"

Jam menunjukkan pukul 02.15 AM.

Gue : "Kamu mau tidur? Suaranya udah lemes banget"
Dia : "Kalo mau dimatiin yaudah matiin aja"
Gue : "Yee ditanya ko gitu, tapi akunya masih kangen gapapa kan?"
Dia : "Iyaa, tapi batre aku low"
Gue : "Yaudah kamu tidur sambil di charge batrenya"
Dia : "Iyaa, kamu tidur yaa"
Gue : "Iyaaa aku tidur ko. I Love You Amy" *with kiss
Dia : "Hmm.. Love You Too"

Aku bener-bener seneng banget dengernya dia jawab gitu. Oh yaa tuhan terimakasih engkau telah mendengar semua do'aku malam ini :)
Aku janji akan slalu jaga dia, lebih baik dari sebelumnya, lebih berhati-hati dala segala hal. Gak nyangka banget aku bisa balik lagi kayak dulu. Sungguh bahagianya malam ini.
Do'a itu gak kan berhenti dan gak akan lupa disetiap solatku, sayang :)
Love you Nita Veronika :*

Sabtu, 04 Agustus 2012

Friday I Miss You

01:14 AM

Entah kenapa malam ini aku tidak dapat terlelap dalam tidurku. Hati ini gelisah, entah berarah kemana semenjak baca sms terakhir yang kau kirim. Begitu menusuk kata-katanya hingga akupun tak mampu untuk membalasnya. Aku duduk termenung dan dengan tiba-tiba air mata ini terjatuh, muncul banyak pertanyaan dikepalaku. Kenapa bisa seperti ini? Apa kamu tidak bahagia dengan aku? Apa aku tidak bisa turuti semua keinginan mu?

Ya ALLAH, mengapa seperti ini? Apa aku salah memperlakukan dia?
Mungkinkah ini akhir dari segalanya yang memang aku belum siap untuk menyikapi keadaan sekarang ini. Aku masih ingin seperti dahulu, saat dimana kita berbagi bersama disetiap pertemuan, canda dan tawa slalu mengisi hari-hari kita. Aku gak sanggup kehilangan kamu!! Aku masih butuh kamu disini, disetiap waktuku slalu terdengar suaramu, tawa candamu, dan sifat manjamu yang begitu khas terdengar ditelingaku.

Aku berusaha membalikan ini semua seperti dahulu tapi sia-sia. Bahkan dirimu mengacuhkan ku begitu saja, tanpa memperdulikan air mataku yang banyak membasahi wajah ini. Aku tak bisa menghentikan air mata yang jatuh, aku butuh seseorang yang dapat menghapusnya. Kamu!! Orang yang masih aku harapkan mau menghapus air mataku.

Semua telah berbeda, hilang begitu saja tanpa ada alasan. Pergi tanpa meninggalkan jejak dan menggoreskan luka terdalam dihati ini. Semoga kamu tidak menyesal dikemudian hari. Aku disini masih menunggu kamu untuk kembali, dan menjalani kisah cinta seperti dahulu. Masih aku simpan foto terakhir kita bersama dan mungkin aku tidak akan menghapusnya.


Aku slalu merindukanmu, Nita .
with love :)
Ramdani

Jumat, 03 Agustus 2012

Seminggu Setelah Kepergianmu

Tak ada lagi kamu yang memenuhi kotak inbox dihandphoneku. Tak ada lagi sapamu sebelum tidur yang terdengar riuh ditelingaku. Tak ada lagi genggam tanganmu yang menguatkan setiap langkah kakiku. Tak ada lagi pelukanmu yang meredam segala kecemasan. Tanpamu....semua berbeda dan tak lagi sama.

Aku membuka mata dan berharap hari-hariku berjalan seperti biasanya, walau tanpamu, walau tak ada kamu yang memenuhi hari-hariku. Seringkali aku terbiasa melirik ke layar handphone, namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dan beberapa emote kiss yang menjadi energiku. Pagi yang berbeda. Ada sesuatu yang hilang.

Lalu aku mulai menjalani semua aktifitasku seperti biasa, tentu kamu tahu itu. Dulu, kamu memang selalu mengerti kegiatan dan rutinitasku. Namun sekarang, tak ada lagi kamu yang berperan aktif dalam siang dan malamku. Tak ada lagi pesan singkat yang mengingatkan untuk menjaga pola makan ataupun menjaga kesehatan. Bukan masalah besar memang, aku mandiri dan sangat tahu hal-hal yang harusnya aku lakukan. Tapi... entah mengapa aku merasa seperti kehilangan, tanpa pernah tau apa yang telah hilang. Aku seperti mencari, tanpa tahu apa yang telah aku temukan.

Rasa ini begitu sullit untuk dideskripsikan. Kamu membawa jiwa melayang dan mengasingkan aku ke dunia yang bahkan belum aku ketahui. Aku bercermin, memperhatikan wajah dan bentuk tubuhku. Aku tak mengenal sosok didalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin yang kuperhatikan sejak tadi. Aku berbeda dan tak mengenal siapa diriku. Seseorang yang kukenal dalam tubuhku kini menghilang setelah kepergian kamu. Kamu merampas habis cinta yang kupunya, melarikannya kesuatu tempat yang sulit ku jangkau. Entah dimana aku bisa menemukan diriku yang telah hilang itu. Aku kebingungan dan kehilangan arah. Siksaanmu terlalu besaar untukku, aku terlalu lemah untuk merasakan semua rasa sakit yang telah kau sebabkan.

Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih baik jika aku pernah memiliki yang terbaik? Bagaimana aku bisa menemukan orang yang lebih sempurna jika aku pernah memiliki yang paling sempurna?

Aku benci pada perpisahan. Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka, sementara yang lainnya bisa saja bahagia dan tertawa. Kamu tertawa dan aku terluka. Kita seperti menyakiti, tanpa tahu apa yang patut dibenci. Kita seperti saling memendam dendam, tanpa tahu apa yang harus dipermasalahkan.
Aku menagis sejadi-jadinya, sedalam-dalamnya atas dasar cinta. Kamu tertawa sekeras-kerasnya, sekencang-kencangnya, atas dasar... entah harus aku sebut apa. Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu yang begitu rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan, sementara kamu dalam hitungan jam telah menemukan yang baru. Bagaimana mungkin aku harus menyebut semua adalah wujud kesetiaan?
Begitu sulitnya aku melupakanmu, dan begitu mudahnya kamu melupakanku. Inikah caramu menyakiti seseorang yang tak pantas kau lukai?

Jam berganti, dan semua berputar.  Tak ada hal yang mampu keperjuangkan, selain membiarkanmu pergi dan tak berharap kamu menorehkan luka lagi. Aku hanya berusaha menikmati luka, hingga aku terbiasa dan akan menganggapnya tak ada. Kepergianmu yang tak beralasan, kehilanagn yang begitu menyakitkan, telah menjadi candu yang kunikmati sakitnya.

Aku mulai suka pada air mata yang jatuh untukmu. Aku mulai menikmati saat-saat napasku sesak ketika mengingatmu. Aku mulai jatuh cinta pada rasa sakit yang kau ciptakan selama ini.

with love :)
Ahmad Ramdani

Aku meridukanmu, juga Kita yang dulu

Semua telah berubah begitu juga kamu, begitu juga aku, begitu juga kita. Bahkan waktu telah menghapus KITA yang pernah merasa tak berbeda, waktu telah memutar balikan segalanya sesuatu yang sempat indah. Tak ada yang tahu, kapan perpishan menyebabkan kegelisahan. Aku menjalani, kamu menyakini, namun pada akhirnya waktu juga yang akan menentukan akhir cerita ini. Kamu tak punya hak untuk menebak, begitu juga aku.

Kau bilang tak ada yang terlalu berbeda, tak ada yang terasa begitu menyakitkan. Tapi siapa yang tahu perasaan hati seseorang yang terdalam? Mulut bisa berkata, tapi hati sulit untuk berdusta. Kalau boleh aku jujur, semua terasa asing dan berbeda. Ketika hari-hari yang kulewati seperti tebakan yang jawabannya sudah ku ketahui. Kepastian membuatku bungkam, sehingga aku kehilangan rasa untuk mencari dan terus mencari. Itulah sebabnya setelah tak ada kamu lagi disini.

Bagaimana aku bisa menjelaskan banyak hal yang mungkin saja tidak kamu rasakan? Aku berada dilorong-lorong gelap dan menunggu dekapan jemarimu mempertemukan aku pada cahaya terang. Namun, tanganmu saja enggan menyentuh setiap celah dalam jemariku. Harapanku terlalu jauh untuk mengubah semuanya seperti dulu, disaat waktu yang kita jalani adalah kebahagiaan kita seutuhnya, saat masih ada kamu dalam barisan hatiku.

Perpisahan seperti mendorongku pada realita yang selama ini aku takutkan. Perpisahan menyatukan aku pada air mata yang seringkali jatuh tanpa sebab. Aku sulit menerima kenyataan bahwa kamu tak ada lagi dalam semestaku, aku semakin tak bisa menerima keadaan yang semakin menyudutkanku. Semua kenangan bergantian melewati otakku, bagai film yang tak pernah mau berhenti tayang. Dan aku baru sadar, dulu kita begitu manis, begitu mengagumkan, begitu sulit untuk dilupakan.

Ada yang kurang, ada yang tak lengkap. Aku terbiasa pada kehadiranmu, dan begitu aku menjalani setiap detik tanpamu, yang kurasa hanya bayang-bayang yang saling berkejaran, saling menebar rasa ketakutan. Ada rasa takut tanpa sebab yang memaksaku untuk terus memikirkan kamu. Ada kekuatan yang sulit kujelaskan yang membawa pikiranku selalu mengkhawatirkanmu. Salahkan jika aku masih inginkan penyatuan? Salahkah aku jika benci perpisahan?

Tak banayak yang ingin ku jelaskan, saat kesepian menghadangku setiap malam. Biasanya malam-malam begini ada suaramu, mengantarku sampai gerbang mimpi dan membiarkanku sendiri melewati rahasia hati. Kali ini aku sendiri, memikirkanmu tanpa henti. Jika kita masih saling menghakimi, dan saling menyalahi apakah mungkin yang terputus akan tersambung dengan pasti? aku tak tau dan tak mau memikirkan keadaan yang tak mungkin kembali. Semua sudah jelas, namun entah kenapa aku masiih sulit memahami. Kenapa harus kita yang mengalami? Tak adakah yang lain? Aku dan kamu bukan orang jahat, namun mengapa kita terus saja disakiti. Bukankah diluar sana masih banyak orang jahat?

Jangan tanyakan padaku, jika senyumku tak sama seperti dulu. Jangan salahkan aku jika pelangi dalam duniaku hanya ada warna hitam dan putih. Setelah kamu tinggalkan firdaus milik kita, semuanya jadi berbeda. Aku bahkan tak mengenal diriku sendiri, karena separuh yang ada dalam diriku sudah berada didalammu...yang pergi dan entah kapan kembali.

Aku merindukanmu, juga Kita yang dulu :'')

Rabu, 01 Agustus 2012

Arti Cinta Sejati Itu....

Pada suatu hari Aristoteles bertanya kepada Gurunya : "Apakah Cinta Sejati Itu?"

Guru : "Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas, petiklah 1 bunga yang terindah menurutmu, dan jangan pernah berbalik ke belakang!!"

Kemudian Aristoteles melaksanakannya dan kembali dengan tangan hampa..

Guru : "Mana bunganya?"

Aristotles : "Aku tidak bisa mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berfikir, didepan ada yang LEBIH bagus lagi.. Ketika aku telah sampai di ujung taman, aku baru sadar bahwa yang aku temui pertama tadi adalah yang terbaik, tapi aku tidak bisa kembali lagi ke belakang."

Guru : "Seperti itulah CINTA SEJATI. Semakin kau mencari yang terbaik, maka kau tak akan pernah menemukannya.. Jika kau sudah menemukan cinta dan terikat dalam sebuah hubungan, janganlah sekali-sekali mencoba tuk berpaling kelain hati, karena itulah awal sebuah kehancuran.
Jangan pernah mengabaikan cinta yang sudah kau raih hanya karena pesona cinta semu disekitarmu, karena itu hanya dipermukaan saja yang kau lihat. Perhatianmu kepada cinta yang lain biasanya melebihi dari cinta yang telah kau dapat, itulah yang mengawali sebuah perselingkuhan hati, hentikan jika itu sudah merasukimu, kembalilah kepada keabadian cintamu.Jangan pernah sia-siakan cinta yang pernah tumbuh dihatimu.. Karena waktu tidak akan pernah berputar dan kembali."


 Udah ngerti kan sekarang?? :)

apa sih CINTA ?

apakah pernah kamu berfikir, kadang orang yang kita cinta gak bisa kita miliki .tapi orang yang kita miliki, tidak kita cintai .
ini akan menjadi sebuah misteri yang gak akan pernah tau .
cinta bukan mimpi tapi harapan .
bukan apa yang didapat, tapi apa yang dirasa .
cinta bukan puisi, tapi kata hati .

jika CINTA adalah harapan maka HATI adalah jawaban :)
bangun kejujuran dan ketulusan hati dengan kepercayaan, itulah CINTA .

Just share my feel

Kita bertengkar, kita semakin mengenal
Kita menyakiti, kita semakin dicintai
Kita menghindar, kita semakin merindukan
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal, jika kita masih mau mencoba
Jangan menyerah, jika kita masih merasa sanggup
Jangan mengatakan kita tidak mencintainya lagi, jika kita masih tidak dapat melupakan.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun telah dikhianati dan jangan berjanji bahwa tidak akan mengecewakan, tapi berjanjilah bahwa akan slalu bersamanya meskipun telah dikecewakan. Dan mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kepercayaan.
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang hingga dia meninggal dunia dan kita hanya bisa mencatat kata cinta itu pada pusarannya.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis
Debu menjadi emas
Keruh menjadi bening
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
dan Kemarahan menjadi rahmat.

"Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang, ibaratkan seperti menyunting sebuah mawar merah. Kadangkala kita mencium harum mawar tersebut tetapi ada saatnya kita merasakan duri mawar itu menusuk jari".

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk bertemu dan pada akhirnya kita harus membiarkannya pergi. Pada saat itu tiada guna lagi penyesalan karna perginya tanpa sepatah kata maupun ucapan.
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang, dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah lalu tak perlu diungkit lagi sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati. Cinta adalah keabadian, sedangkan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimilikinya. Tak seorang pun pandai menilai cinta, karena cinta bukanlah sebuah objek yang dapat dilihat kasat mata. Cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan. Cinta sebenarnya membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan.
Hati-hati dengan cinta karena dapat mengubah orang sehat menjadi sakit, gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, raja menjadi budak. Jika cintanya itu disambut dengan pecinta palsu.
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau dicintai, tersimpan keburukan didalamnya. Dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan kebaikan didalamnya. Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, maka dia akan kembali dengan membawa seekor ikan, tetapi lemparkanlah seseorang yang gagal dalam bercinta kedalam segudang roti maka dia akan mati kelaparan.
Bercinta memang mudah dan untuk dicintainya memang mudah, tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sudah diperoleh. Jika saja kehadiran cinta hanya untuk mengecewakan lebih baik cinta itu tak pernah hadir karna cinta membawa kebahagiaan dan mengandung keindahan didalamnya.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri.

Cinta bukan "ini salah kamu" tapi "maafkan aku"
bukan "kamu dimana sih" tapi "aku disini"
bukan "gimana sih kamu" tapi "aku ngerti kok"
bukan "coba kamu gak kayak gini" tapi "aku cinta kamu seperti kamu apa adanya"

Kelanggengan yang paling benar bukan seberapa lama kita bersama maupun seberapa sering kita bersama, tapi apakah selama kita bersama kita selalu saling mengisi satu sama lain?.
Memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain, tapi lebih sakit lagi orang yang kita cintai itu tidak bahagia bersama kita. Cinta akan menyakitkan ketika kita akan berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan apabila kita dilupakan tapi cinta lebih menyakitkan lagi ketika orang yang kita cintai tidak mengerti apa yang sesungguhnya kita rasakan. Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan kita jatuh cinta, tapi hanya untuk menemukan dia, bukan untuk milik kita. Dan kita sudah menghabiskan waktu baaanyakkk yang tidak pernah dihargainya.

#sekedar ungkapan hati

Separuh aku

Dan terjadi lagi
Kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi
Dari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasa
Kamu mengerti aku engerti kamu
Aku ingin kau sadari
Cintamu bukanlah dia

Dengar lara ku
Suara hati ini memanggil  namamu
Karena separuh aku, dirimu
Ku ada disini
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku slalu
Didekatmu saat kau terjatuh